SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI

Jumat, 30 Desember 2011

HUKUM DASAR KIMIA

Pada mulanya hanya sedikit diketahui mengenai sifat –sifat dari zat dan reaksi kimia sehingga tidak mengherankan apabila timbul teori yang salahmengenai teori dari zat. Misalnya, telah lama diketahui bahwa apabila sepotong kayu bakar, abu yang terbentuk beratnya lebih kecil dari berat kayu asal. Teorinya adalah karena ada sesuatu yang disebut phlogiston yang menguap selama pembakaran.
Teori phlogiston ini hidup terus untuk beberapa lama sampai seorang ahli kimia prancis yang bernama Antoine laurent Lavoisier mendemonstrasikan dengan suatu percobaan dimana pengukuran berat dari zat kimia dibuat secara teliti,bahwa pembakaran adalah suatu reaksi antara zat dan oksigen. Lavoisier juga menunjukkan dengan cara pengukuran teliti untuk membuktikan bahwa apabila pembakaran dilakukan dalam wadah yang tertutup,pada waktu reaksi tidak ada perubahan massa. Penelitian dan percobaan yang dilakukan pada suasana yang terkontrol menjadi dasar  hukum kekekalan massa, yang berbunyi; “dalam suatu reaksi,massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah sama”. Lavoisier adalah orang pertama yang mengamati bahwa reaksi kimia analog dwngan persamaan aljabar.
Hukum kekekalan massa adalah hokum kimia yang yang penting yang berhubungan dengan reaksi  kimia dan digunakan sebagai penyebab mengapa diadakan kesetimbangan persamaan kimia.
Pada tahun 1789, Lavoisier melakukan percobaan dengan memanaskan logam raksa atau merkuri yang berwarna putih perak dengan oksigen untuk membentuk merkuri oksida yang berwarna merah.
Lavoisier  melakukan penelitian dengan menggunakan 530 gram logam raksa atau merkuri yang dibakar dalam tabung tertutup menghasilkan 572,4 gram raksa (II) pksida dan ternyata udara dalam tabung itu berkurang 42,4 gram.
2 HgO → 2Hg + O2
Meskipun pada saat itu identitas gas tersebut  (oksigen) belum diketahui.
Berdasarkan percobaan ini Lavoisier menyimpulkan jika suatu reksi kimia dilakukan dalam tempat tertutup sehingga zat-zatnya tidak hilang

Contoh soal..
1. Dalam tabung tertutup direaksikan 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga. Maka berapa  massa tembaga (II) sulfida?
2. Sejumlam logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram belerang menghasilkan 8,8 gram senyawa besi (II) sulfida. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi?
3. 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen menghasilkan 26,4 gram gas karbondioksida dan 10,8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang diperlukan pada pembakaran tersebut?
4. Berapa gram oksigen yang dipakai pada reaksi pembakaran 2,4 gram magnesium di udara dan dihasilkan 4 gram magnesium oksida?
5. Apakah hukum Lavoisier berlaku pada reaksi pembakaran? Misalnya pada pembakaran kertas dihasilkan abu yang massanya lebih kecil dari massa kertas sebelum dibakar? Jelaskan!

6. Sebatang kayu yang massanya 4 gram dibiarkan berkarat . Apakah massa karat sama , lebih basar, atau lebih kecil dadi massa paku mula-mula? Jelaskan!
7. Dua liter gas Nitrogen (D,T) bereaksi dengan 5 liter gas oksigen (D,T) mambentuk 2 liter gas NxOy (D,T). Jika ditshui rumus molekul gas nitrogen adalah N2 dan oksigen adalah O2. Tentukan rumus molekul gas NxOy tersebut.

Daftar  Pustaka:
Brady,James E. 2002. KIMIA UNIVERSITAS  ASAS dan STRUKTUR, Jilid 1. Tanggerang; Binarupa Aksara Publisher.

 Isnardinti, Sri.2006. Buku Ajar Kimia. Solo: cv.Sindunata.

Senin, 26 Desember 2011

phaeophyta

Ganggang Cokelat (Phaeophyceae)

 Ganggang cokelat umumnya terdapat di laut, melekat pada batu-batuan dan seringkali terdampar di pantai. Bentuk tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki alat yang mirip akar, batang dan daun. Panjang talusnya dapat mencapai 10 meter.

 Ganggang ini berwarna kecoklatan karena selain mengandung klorofil juga mengandung pigmen fukosantin yang merupakan pigmen dominan dan karoten serta santofil. Cara kita mengenali tumbuhan ini di pantai adalah dengan mengamati ciri-cirinya, berupa talus berwarna cokelat yang mempunyai gelembung-gelembung udara berbentuk seperti “buah”. Adanya gelembung udara ini menyebabkan ganggang cokelat dapat mengapung dalam air laut. Gelembung udara juga mengandung cadangan udara untuk bernapas.

 Ganggang cokelat berkembangbiak secara vegetatif dengan fragmentasi dan berkembangbiak secara generatif dengan oogami yaitu peleburan spermatozoid dan ovum membentuk zigot. Kemudian zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi ganggang cokelat dewasa.

Ganggang Cokelat

Macrocystis pyrifera, menghasilkan yodium, unsur pencegah penyakit gondok.
Macrocystis, dibuat sebagai makanan suplemen hewan ternak.
Macrocystis, Laminaria, Fucus, menghasilkan asam alginat sebagai pengental produk makanan, industri dan kosmetik.

Sabtu, 17 Desember 2011

keres


kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Malvales
                             Famili: Elaeocarpaceae 
                                 Genus: muntigia
                                     Spesies: Muntingia calabura L.

Keres atau kersen yang nama ilmiahnya Muntinga calabura, yang banyak tumbuh liar dimana-mana ternyata mengandung senyawa penting yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan obat.
Jus buah keres sangat bermanfaat bagi manusia karena didalamya mengandung berbagai macam zat yang bermanfaat bagi tubuh,terutama para Atlet dan pekerja keras karena keres bisa mencegah cedera otot saat berktivitas.
Zat zatyang terkandung dalam keres: Air (77,8 gram),Protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), Karbohidrat (17,9 gram), Serat (4,6 gram), Abu (1,14 gram), Kalsium (124,6 mg), Fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), Karoten (0,019g), Tianin (0,065g), Ribofalin (0,037g), Niacin (0,554 g) dan kandungan Vitamin C (80,5 mg) nilai Energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram, Manfaat daun dan buah keres:

         1.ANTISEPTIK - Rebusan daun kersen ini ternyata mempunyai khasiat dapat membunuh mikroba atau sebagai antiseptik. 
Rebusan daun kersen terbukti dapat membunuh bakteri sbb: C. Diptheriae , S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil.
Diduga aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabbkan oleh adanya kandungan senyawa seperti tanin, flavonoids dan saponin yang dimilikinya.

          2.ANTIINFLAMASI - Rebusan daun kersen juga mempunyai khasiat untuk mengurangi radang (antiinflamasi) dan juga menurunkan panas.

          3.ANTITUMOR - Daun kersen dilaporkan juga mempunyai efek anti tumor, dimana kandungan senyawa flavonoid yang dipunyai daun kersen ini ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro/laboratoris.

        4. ANTI URIC ACID (ASAM URAT) - Di Indonesia secara tradisional buah kersen telah digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari. Hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat tsb

Minggu, 13 November 2011

proses terjadinya kehamilan

Agar kehamilan dapat terjadi, sistem reproduksi pria dan wanita harus dalam keadaan baik dan sehat. Pasangan suami isteri harus berhubungan seks pada saat yang tepat dalam siklus menstruasi si wanita, dan tubuh si wanita harus mampu menghasilkan rangkaian hormon kompleks sehingga kehamilan bisa terus berjalan. Pada saat lelaki mengalami ejakulasi ketika berhubungan seksual, jutaan sperma dilepaskan ke dalam vagina wanita. Sperma-sprema tersebut bergerak naik dalam vagina menuju rahim melalui serviks. Pergerakan ini didorong oleh kekuatan ejakulasi dan juga oleh gerakan ekor-ekor kecil sperma yang terlihat seperti ikan-ikan kecil yang sedang berenang. Dari rahim, sperma-sperma tersebut bergerak memasuki saluran Fallopi. Proses ini bagaikan perlombaan karena hanya satu sperma dari sekian juta yang bisa membuahi sal telur. Sperma yang lainnya akan gugur sebelum mencapai tujuannya atau terlambat sampai tujuan.
Apabila hubungan seksual terjadi tanpa alat kontrasepsi beberapa sperma mungkin akan mencapai saluran Fallopi dan satu sperma mungkin akan berhasil membuahi sel telur yang sudah menunggu. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut kemudian akan bergerak menuju rahim wand& dan menempelkan diri di dinding rahim. Di sinilah, sel telur tadi akan berkembang, mula-mula menjadi embrio, kemudian janin, dan akhirnya menjadi seorang bayi.
Sistem reproduksi wanita terletak dalam pinggulnya, yang terdin dan ovarium, saluran Fallopi, rahim, serviks, vagina, dan vulva. Bayi perempuan terlahir dengan sekitar 2-3 juta sal telur di dalam ovariumnya. Ovarium bisa dikatakan dalam keadaan ‘tidur’ selama masa kanak-kanak dan akan mulai berfungsi hanya setelah pubertas dan menstruasi mulai terjadi. Sejak itulah. wanita usia subur melepaskan sebuah sel telur rata- rata setiap empat minggu. Jadwal bulanan ini disebut dengan siklus ovulasi atau menstruasi. Sekitar 400-500 sel telur dilepaskan oleh seorang wanita selama masa suburnya, sebelum akhirnya ovulasi berhenti pada saat menopause, yang biasanya terjadi di usia empatpuluhan atau limapuluhan.
Di awal siklus ovulasi. beberapa sal telur mulai tumbuh dalam ovanum. Setelah sekitar 14 hari, satu sel telur akan cukup matang untuk dilepaskan ke dalam saluran Fallopi. Sel telur yang dilepaskan tadi memasuki saluran Fallopi dan bergerak menuju rahim. Selama perjalanan inilah sel telur tersebut bisa dibuahi. Apabila tidak terjadi pembuahan. sekitar 14 hart setelah ovulasi. dinding rahim akan gugur dan keluar melalui vagina. Inilah yang disebut menstruasi. Kemudian, siklus di atas akan berulang kembali seperti semula.
Apabila seorang wanita mengalami menstruasi. tetapi tidak memproduksi sel telur karena alasan tertentu. kehamilan tidak akan terjadi. Namun, banyak wanita yang bisa hamil meskipun tidak pernah mengalami menstruasi tapi peluang hamilnya lebih kecil dibandingkan wanita lain.
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testikel. dan beberapa saluran yang menghubungkan kedua organ tersebut dan mengalirkan sperma. Sperma diproduksi dalam kedua testikel, yang terdapat di dalam kantung skrotum. Lelaki tidak akan memproduksi sperma sebelum usia puber. Ribuan saluran mikroskopik dalam testikel terhubung ke dua buah saluran, yang dikenal dengan saluran-saluran eferen. Saluran-saluran ini menuju ke satu saluran, yaitu saluran epididimis. Epididimis adalah bagian dari perjalanan yang harus ditempuh sperma sebelum keluar dari tubuh seorang lelaki. Panjangnya kurang lebih 12 meter dan garis tengahnya lebih kecil dari seutas benang yang paling halus.
PERJALANAN SPERMA
Pria tidak seperti wanita, secara fisiologis dipersiapkan untuk bereproduksi setiap saat sehingga sperma selalu diproduksi secara terus-menerus. Serangkaian kontraksi otot dalam dinding saluran epididimis akan mendorong sperma-sperma tersebut melaju melaluinya. Selama perjalanan itu, spermasperma tadi mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga mampu melakukan pembuahan. Selain itu. sperma-sperma tersebut juga memperoleh kemampuan untuk bergerak (yang secara medis dikenal dengan sebutan motalitas) selama berada dalam saluran epididimis. Setelah itu. sperma akan melalui sebuah saluran bernama vas deferens, yang membuat sperma-sperma tersebut bergerak sangat cepat memasuki uretra, menuju ke penis. Uretra adalah saluran keluarnya urin dari dalam tubuh. Selama rangsangan seksual dan ejakulasi terjadi, bukaan antara uretra dan kandung kemih tenutup, dan air mani yang mengandung sperma-sperma melewatinya dengan kecepatan tinggi.
ADU CEPAT MENCAPAI SEL TELUR
Hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur. Ketika pha mengalami ejakulasi saat berhubungan seks, sekitar 100-300 juta sperma disemprotkan ke dalam vagina wanita dengan kecepatan sekitar 45 km per jam. Setiap sperma unik secara genetik. artinya tidak ada dua sperma yang mengandung rangkaian gen yang sama persis. Jutaan sperma individual tersebut kini harus sating adu cepat untuk membuahi sel telur.
Perjalanan menuju sel telur adalah perjalanan yang berbahaya. Inilah mengapa sperma diproduksi dalam jumlah sangat banyak. Untuk berhasil membuahi sel telur, sperma harus mampu bertahan dalam lingkungan vagina wanita dan serviks. Keasaman lingkungan di dalam vagina dan serviks melindungi wanita dari bakteri dan serangan infeksi yang berbahaya, tapi lingkungan ini juga berbahaya bagi sperma. Sperma yang lemah atau rusak tidak akan berhasil mencapai tujuannya.
Selain itu, kekuatan gravitasi membuat jutaan sperma gugur dan keluar dari vagina wanita, hanya 5% saja yang akan berhasil mencapai serviks. Dari 5% tersebut, hanya sekitar 200 sperma saja yang bisa mencapai saluran Fallopi wanita. Sperma yang berhasil mencapai saluran ini berarti telah menempuh perjalanan yang sangat jauh, yang dibandingkan dengan panjang sperma itu sendiri, sama dengan beberapa ratus kilometer perjalanan.
Hanya sedikit sperma super yang bisa meneruskan perjalanan hingga bagian luar sel telur. Dan sperma-sperma tersebut, hanya satu sperma yang akan berhasil menembus permukaan sel telur meninggalkan ekornya di luar. lnilah yang disebut dengan pembuahan. Pada saat itu juga, permukaan sel telur akan menjadi tak tertembus oleh sperma yang lainnya.
Proses pembuahan sel telur bisa berlangsung hingga 24 jam. Setelah serangkaian perubahaan kompleks, yaitu 7 hari setelah pembuahan, sel telur tadi tertanam di dinding rahim. Pada saat inilah kehamilan terjadi.
Sperma bisa bertahan hingga 48 jam dalam tubuh wanita. Akibatnya, pembuahan masih mungkin terjadi bahkan apabila sel telur belum siap ketika sperma-sperma tersebut sudah berhasil mencapai saluran Fallopi.
Pustaka
Meningkatkan kesuburan untuk kehamilan alami: memperbesar peluang anda untuk hamil dengan terapi, sistem diet, dan latihan-latihan fisik sederhana

tulang keras


Pendahuluan
Semua mahluk hidup terdiri atas unit yang sangat kecil yang disebut sel. Jelasnya sel merupakan unit struktural terkecil yang melaksanakan proses yang berkaitan dengan kehidupan, misalnya mampu mengambil nutrisi, tumbuh dan berkembangbiak, bereaksi terhadap rangsangan, dan sebagainya. Awal kehidupan mammalia bertitik tolak dari embrio berbentuk sel telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa yang disebut zigot. Zigot segera berkembang melalui serangkaian pembelahan pola mitosis, sesuai dengan tahap perkembangan embrio yang disebut embriogenesis.
Selanjutnya embrio menumbuhkan kelompok sel khusus yang berbeda satu dengan lain. Kelompok sel khusus embrio, dalam proses membentuk jaringan, terlepas satu dari yang lain dengan terbentuknya bahan antar sel. Proses pembentukan jarinan dalam embriologi disebut histogenesis yang mendasari pembentukan oragan-organ tubuh (organogenesis). Jadi jaringan adalah kumpulan dari sel-sel tubuh dengan bahan antar sel yang dihasikannya. Sel-sel tubuh tersebut tidak harus sama, sedangkan bahan antar sel yang dihasilkan berupa bahan dasar (matriks) dan serabut.
Dan setiap makluk hidup yang ber sel manyak atau multi selular, dan masuk pada kerajaan hewan serta dalam kelompok vertebrata  pastilah memiliki susunan tulang baik itu dari jenis unggas, mamalia, reptil, pices,maupun amphibi.Tulang  termasuk dalam jaringan penyokong.  Jaringan prnyokong yaitu jaringan yang memberi bentuk terhadap suatu mahluk hidup.
Fungsi tulang sendiri dalam mahluk hidup antara lain;
1.      Memberikan bentuk terhadap suatu mahluk hidup.
2.      Melindungi organ- organ yang penting dari makluk hidup.
3.      Sebagai alat gerak pasif.
4.      Sebagai penghasil sel darah merah.




Pembahasan
Tulang merupakan kumpulan sel-sel yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat. Kedua senyawa ini menyebabkan tulang menjadi keras. Osteoblast pada lakuna menjadi tidak aktif dan disebut Osteosit (sel tulang). Osteosit satu dengan lainnya dihubungkan oleh kanalikula yang mengandung sitoplasma dan pembuluh darah yang bertugas memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.
Umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh manusia semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam secara berurutan akan dapat menemukan lapisan-lapisan :
·                     Periosteum
·                     Tulang kompak
·                     Tulang spongiosa
·                     Sumsum tulang

Periosteum
Periosteum merupakan bagian tulang berada di bagian paling luar dan berbentuk selaput tipis serta tempat menempelnya jaringan ikat, pembuluh darah dan otot-otot rangka. Periosteum sendiri banyak mengandung mengandung osteoblas. Periosteum juga berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.

Tulang kompak
Tulang kompak pada umummya memiliki sedikit ronggadan lebih banyak mengandung matriks, zat kapur (kalsium phosfat dan kalsium karbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Secara fisik lapisan ini memiliki tekstur yang halus dan tidak berongga sehingga tulang menjadi kuat. Tulang kompak kompak ini paling banyak terdapat pada orang dewasa karena pada anak-anak masih banyak mengandung serat. contohnya tulang kaki dan tulang tangandan tulang yang berbentuk pipa.


Tulang spongiosa
Sesuai dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum tulang. Apabila berwarna merah, berarti mengandung sel-sel darah merah misalnya pada epifisis tulang pipa. Apabila berwana kuning, berarti mengandung sel-sel lemak, misalnya pada diafisis tulang pipa. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.


Sumsum tulang
Sumsum tulang ini merupakan penghasil sel-sel arah yang ada dalam tubuh. Sumsum tulang ini berwujud seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini juga dilindungi oleh tulang spongiosa.dan sumsum tulang ini biasanya terdapat dalam tulang yang berbentuk pipa.


Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan sendiri memiliki sifat lentur karena tersusun atas zan interselular yang berbentuk jelly. Akan tetapi tulang rawan ini lebih kuat di bandingkan dengan jaringan ikat biasa..
Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:

1. Tulang rawan hialin;

 tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.
2.Tulang rawan elastik
             Tulang rawan elastis adalah tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga)  dan laring.
3.Tulang rawan fibrosa
Tulang ini mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara dua tulang pubis.
Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antar ruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.
2.Tulang keras (Osteon)
Pembentukan tulang keras (Osteon) berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem havers Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau osifikasi.
Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.
Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini.
Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.
Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.
Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.
Berdasarkan bentuknya tulang keras yaitu;
Tulang panjang (tulang pipa)
Tulang pipih

Tulang pendek
Tulang pneumatika


Penutup

Kesimpulan
Salah satu bagian jaringan pada hewan dan manusia jaringan tulang yang merupakan jaringan paling penting. Karena memiliki fungsi memberi bentuk terhadap tubuh induvidu itu sendiri di sisilani juga mempunyai fungsi sebagai pelindung dan alat gerak pasif pada suatu individu.
Tulang terbentuk dari zat kapur yang berbentuk kalsium fosfat dan kalsium karbonat yang mejadikan tulang itu keras. Sedangkan sel-sel yang membentuk tulang itu adalah osteostik, osteosit dan osteoblas.Lapisa- lapisan dari tulang itu sendiri yaitu Periosteum, Tulang kompak, Tulang spongiosa, dan Sumsum tulang.
Berdasarkan sifat fisiknya tulang di bedakan menjadi dua yaitu;
Tulang rawan
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium).
Tulang keras.
Pembentukan tulang keras (Osteon) berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang).







Daftar pustaka
Artificial ,Neural Network Theory and Applications, Dan W. Patterson, John Wiley
and Sons, Inc. 1995.
Dan W. Patterson, Artificial Neural Network Theory and Applications, John Wiley
and Sons, Inc. 1995.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. 20.
Yatim,wilda.1992 histologi bandung
,           Sri Kusumadewi, 2004, Membangun Jaringan tulang .Graha Ilmu, Yogyakarta





Rabu, 09 November 2011

Macrocytis Pyrifera

Klasifikasi Macrocytis Pyrifera;
Divisi   :           Phaeophyta
Kelas   :           Phaeophyceae
Bangsa:           Laminariales
Suku    :           Lessoniaceae
Marga  :           Macrocystis
Jenis    :           Macrocystis pyrifera
Deskripsi
Macrocystis pyrefera  adalah salah satu spesies alga yang termasuk dalam defisi phaeophyta. Macrocystis pyrefera ciri-ciri. Bentuk tubuh bertalus seperti tumbuhan tinggi, bersifat multiselular(macro alga). Hidup di air laut terutama yang dingin dengan kedalaman 10-30m, dan beberapa hidup di air tawar, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar = hold fast). Spesies  ini juga disebut rumput laut yang memiliki gelembung udara sebagai pelampung. Kromotor memiliki butir-butir fokusan sebagai sisa dari hasil metabolisme. Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil, karoten dan xantofil. Dan mengahsilkan algin (gel), memiliki Giant Kleps, menghasilkan sporangium, bila berkumpul menjadi satu disebut sorus
Macrocystis pyrifera yang hidup di daerah kutub selatan. Talusnya dapat mencapai panjang 60 m dengan berat sampai 100 kg. alat pelekatnya seakan-akan mempunyai kuku untuk berpegangan erat-erat. Sumbu talus bebas, mempunyai cabang-cabang talus berbentuk lembaran yang bergantungan, kadang-kadang sampai 3 m panjangnya hingga dengan itu talus dapat terapung pada permukaan laut.
Reproduksi
Reproduksi macrocytis pyrifera dibagi menjadi dua yaitu; reproduksi secara vegetatif dengan fragmentasi, Zoospora dan aplanospora tanpa dinding dan Propagula yang merupakan cabang khusus dari talus yang mudah patah, sedangkan reproduksi secara generatif dengan anisogami, isogami dan oogami.
Manfaat
1.    sebagai penghasil iodium untuk mengobati penyakit gondok,
2.    sebagai bahan makanan suplemen yang kaya unsur nitrogen, natrium, fosfor, dan kalsium.
3.    untuk memberi makan kerang abalone.
4.    sebagai makanan suplemen hewan ternak.
5.    menghasilkan asam alginat sebagai pengental produk makanan, industri dan kosmetik.
Daftar Pustaka
B.P.E.N. 1978. Rumput laut. Badan pengembangan Ekspor Nasional. Departemen Perdagangan dan Koperasi. 21 hlm.
Dit. Jen Perikanan 1985. Statistik Perikanan Indonesia 1983. Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian Jakarta. 97 hlm.
McHugh, D.J. and B.V. Lanier 1983. The World Seaweed Industry and Trade, South China Sea Fisheries Development and Coordinating Programme Food Agriculture Organization of the United Nation, Manila. ADB/FAO Market Studies Vol. 6 : 30 hlm.
Porse, H. 1985. Makalah Diskusi Panel Pengembangan Industri Pengolahan rumput laut di Indonesia Jakarta 26 Februari 1985.
Saleh, S. 1985. Kegunaan Rumput Laut dan aspek pemasarannya. Makalah pada Diskusi Panel Pengembangan Industri Pengolahan Rumput Laut di Indonesia, Jakarta 26 Februari 1985 : 15 hlm.
Soegiarto. A., Sulistijo, W.S. Atmadja, H. Mubarak 1978. Rumput Laut (algae) Manfaat, Potensi dan Usaha Budidayannya. LON - LIPI Jakarta : 61 hlm.
Soegiarto, A dan Sulistijo. 1985. Produksi dan Budidaya Rumput Laut di Indonesia. Makalah pada Diskusi Panel Pengembangan Industri pengolahan rumput laut di Indonesia, Jakarta 26 Feb. 1985.

Senin, 31 Oktober 2011

CIRI - CIRI VIRUS
Virus mernpunyai ciri-ciri vang tidak dimiliki oleh organisnre lain. Virus hanya dapat berkembang biak di sel-sel hidup lain (sifat virus parasit obligat) karenanva, Virus dapat dibiakkan pada telur ayam yang berisi embrio hidup. Untuk bereproduksi virus hanya mernerlukan asam nukleat saja. Ciri lainnya, virus tidak dapat bergerak maupun melakukan aktivitas metabolisme sendiri. Selain itu virus tidak dapat membelah diri. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.

Struktur Virus
  1.   virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
  2.   Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
  3.   Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
  4.   Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
  5.   Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.


  • Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
  • Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein, Kapsid terdiri atas bagian - bagian yang disebut kapsomer, misalnya,kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari protein - protein monomer identik, yang masing - masing terdiri dari rantai polipeptida.
  • Isi tubuh Isi tubuh yang kering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut:
  1. Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
  2. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya para mixovirus.
  3. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus cacar.
  • Ekor Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut.
Pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada dua macam :
  1.   Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus).
  2.   Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza dan virus herpes.
VIRUS, PROZOA DAN BAKTERI
VIRUS

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau Corona Virus Pneumonia (CVP), yaitu kasus suspek (suspect case) yaitu seseorang setelah 1 Februari 2003, menderita sakit ganguan pernapasan, yaitu batuk, napas pendek, dan kesulitan bernafas.
Penyebabnya adalah strain virus baru Coronavirus, keluarga virus yang bersifat menular yang biasanya menyerang saluran pernafasan atas dan menyebabkan common cold. diketahui darimana virus tersebut berasal akan tetapi kemungkinan merupakan mutasi virus yang sebelumnya terdapat pada binatang. Pada beberapa kasus, peneliti menemukan paramyxorvirus akan tetapi kemudian peneliti berkesimpulan bahwa paramyxovirus hanya berperan sekunder dan mungkin merupakan infeksi oportunistik.
WHO menyatakan bahwa kontak erat dengan penderita SARS/CVP diperlukan agar virus dapat menular ke orang lain. Kontak dengan percikan cairan tubuh pasien yang keluar pada waktu batuk dan bersin adalah penting.


PROTOZOA
ASCARIASIS
Ascariasis merupakan salah satu penyakit parasit cacing nematode yang sangat merugikan pada ayam.
Ascariasis disebabkan oleh Ascaridia galli dari family Ascaridiidae. Ascaridia galli disebut juga Ascaridia lineate atau Hiterakis granulosa.
Cacing ini berbentuk gilik, besar, tebal dan berwarna putih kekuningan. Mempunyai kepala dengan 3 bibir besar. Cacing jantan mempunyai ukuran panjang 50-70 mm dan lebar 490 um sampai 1,21 mm.
Siklus Hidup
Telur cacing infektif menetas proventrikulus atau duodenum dari hospes yang peka. Larva yang baru menetas hidup bebas di dalam lumen bagian belakang duodenum. Cacing muda masuk ke dalam duodenum selama 17-18 hari dan tetap sampai dewasa, kira-kira 28-30 hari setelah ingesti telur berlarvae.
Larva dapat masuk ke dalam jaringan pada hari pertama dan tetap bertahan selama 26 hari setelah infeksi. Beberapa larvae ada yang masuk ke dalam jaringan. Pada kondisi suhu dan kelembaban optimum telur cacing yang jatuh menjadi infektif selama 10-12 hari

BAKTERI

DIARE
Anak yang menderita kurang gizi mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menderita penyakit infeksi, terutama penyakit diare. Diare dapat dengan cepat menurun tingkat gizi anak, karena kebiasaan ibu-ibu sewaktu anak diare menghentikan pemberian air susu ibu (ASI) ataupun makanan lain semasa anak masih diare hal ini akan memperburuk gizi anak. Penyakit diare adalah penyakit yang paling sering terjadi pada anak balita dengan disertai muntah dan mencret, penyakit diare apabila tidak segera diberi
Wabah penyakit menular adalah kejadiaan berjangkitnya suatu penyakit menular tertentu dipopulasi masyarakat, yang sebelumnya kasus penyakit ini tidak dijumpai didaerah tersebut, namun dalam waktu singkat dijumpai dalam frekuensi yang meningkat.
Sumber kejadian wabah ini bisa terjadi dengan adanya agent penyebab penyakit dan yang sering menjadi perantara agent ini adalah manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
Agent atau bibit penyakit yang dapat menyebabkan wabah antara lain dapat berupa virus, bakteri, parasit dan sebagainnya. Dalam hal pencegahan agent penyebab ini diperlukan kerjasama yang baik antara masyarakat ditempat terjadinya wabah dengan pihak yang berwenang dalam menangani kesehatan masyarakat.


Senin, 17 Oktober 2011

DNA



I. DNA
DNA adalah rantai doble heliks belipin yang terdiri atas polunikleotida. Yang berfungsi sebagai perawis sifat dan sintesis protein
Struktur DNA (deoxyriboseniclek aad)yaitu:
“ Gula 5 karbon (deoksiribosa)
“ Gugus Fosfat
“ Basa nitrogen
Bentuk DNA adalah rantai doble heliks berpilin ke-kenan. Dalam DNA terdapat struktur-struktur di atas. Namun jika di ambil 1 lempeng yang mengandung ikatan Fosfat, gula dan basa nitrogen, maka lempeng tersebut di sebut nikleutida tetapi jika plat itu hanya basa nitrogen dan gula saja maka di sebut nukleusida.
Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu:
“ purin
Yang terdiri dari basa nitrogen, adenin dan guanin.
“ pirimidin
Terdiri dari basa nitrogen sitosin dan timin.
Basa purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan hidrogen. Sedangkan adenin selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan hidrogen sedangkan Chytosine berpasangan dengan guanine melalui 3 ikatan hidrogen.
Ada 3 cara model replikasi DNA yaitu
“ model konservatif
Model ini menyatakan bahwa dua rantai DNA hereplikasi tanpa memisahkan rantai-rantainya
“ model semi konservatif
Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA berpisah kemudian bereplikasi
Model dispersi
“ model ini menyatakan bahwa DNA terpecah menjadi potongan-potongan yang kemudian bereplikasi
Proses replikasi terbagi atas 3 tahap
“ insiasi
Replikasi tidak berlangsung pada titik acak pada DNA namun berlangsung pada awal yang disebut tempat awal replikasi
“ elogasi
DNA polimerasi bertugas untuk memasangkan basa nitrogen baru dengan rantai DNA lama sehingga terbentuklah rantai DNA yang baru
“ teriminasi
Replikasi berahir saat DNA polimerare mengenali daerah basa nitrogen yang diulang-ulang. Daerah ini di sebut telomer maka terbentuklah rantai DNA yang baru pada sintesis protein
 
II. RNA
RNA yang di singkat mikroRNA atau miRNa adalah segolongan asam ribonukleat yang merupakan rantai panjang lurus yang berfungsi dalam sintesis protein
Ada 3 jenis RNA yaitu
I. “ mRNA (messenger RNA atau RNA duta / RNAd) bertugas untuk mengkodekan kode genetik dari DNA untuk sintesis protein. Terdapat di anak inti sel, Triplet kode genetik pada mRNA di sebut kodon.
II. “ tRNA (transfer RNA atau RNAt bertugas untuk mencocokan triple yang ada pada mRNA dengan protein yang sesui. Terdapat di sitoplasma, kode genetik pada tRNA di sebut anti kodon
“rRNA (ribosomal RNA atau RNAr) bertugas untuk memasangkan kodon mRNA dengan anti kodon tRNA dan menggeser rantai-rantai supaya terbentuk polipeptida (protein) terdapat terdapat di ribosom

Struktur RNA (ribosenucleicacid) yaitu
“Gula, 5 karbon ribosa
“Gugus fosfat
“Basa Nitrogen yang persis sama dengan basa nitrogen DNA namun pada mRNA thymine di ganti dengan urasil
III. Sintesis Protein

Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang di atur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein di mulai dari anak inti sel, sitoplasma dan riborom.
Sintesis protein terdiri dari dua tahapan besar yaitu:
“DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah karena mRNA berantai tunggal. Maka salah satu rantai DNA di transkripsi (dikopy). Rantai yang di transkripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik yang di kode di sebut kodogen. Sedangkan yang tidak di trankripsi di sebut DNA.
“Translasi
mRNA/RNAd yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel menuju rRNA. Di sana mRNA masuk ke rRNA/RNAt. Ketika anti kodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA kemudian rantai bergesar tengah. Kodon mRNA berikutnya dicocokan dengan tRNA kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino ke dua. Proses ini berlangsung hingga kodon stop, ribosom sub unit besar dan kecil terpisah.