SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI

Minggu, 01 Januari 2012

mikro alga di waduk karang kates

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan di waduk Karangkates ditemukan beberapa spesies mikroalga diantaranya dari devisi Cyanophyta, Chlorophyta, Euglenophyta dan Crysophyta yaitu sebagai berikut:
a.    Pandorina
Karakteristik:
1. Koloni berbentuk bola
2. Jumlah sel dalam koloni 4, 8, 16 atau 32 sel
3. Semua sel dalam koloni ukurannya hampir sama
4. Sel- sel dalam koloni berdempetan rapat membetuk bola
Deskripsi:
Bentuk koloni bulat sampai lonjong, berisi 4, 8, 16 atau 32 sel. Matriks gelatinous mungkin dua lapis, yang terluar lebih encer. Bentuk sel biasanya piriform dengan dua flagella( biflagella) yang muncul dari bagian anterior sel. Bintik mata terletak pada bidang sel yang menghadap ke luar( eksterior). Pada dasar flagella terdapat vakuola kontraktil. Kloroplas berbentuk mangkuk dengan satu atau beberapa pirenoid. Pembiakan aseksual dengan pembentukan koloni- koloni anak secara serentak oleh semua sel pada koloni ( seperti pada volvox). Pembiakan seksual secara anisogami antara gamet- gamet heterotalus. Pada famili volvocaceae jumlah sel dalam koloni, susunan dan bentuknya telah mempunyai pola yang tetap keadaan ini disebut senobia( senobium) (Prasetyo, 1987).

b.    Nostocopsis lobatus
Mikroalga ini termasuk dalam devisi Cyanophyta. Trikoma marga ini selalu berubah-ubah, tertanam dalam suatu selubung gelatinous. Koloni yang masih muda berukuran mikroskopis, berbentuk menyerupai bola dan padat. Ketika telah dewasa, koloni tetap padat atau mungkin beronnga, dan mungkin sobek menjadi lembaran-lembaran yang tidak beraturan bentuknya. Koloni dewasa berukuran makroskopis dengan diameter sampai beberapa sentimeter, bahkan diameter koloni N.amplissium dapat mencapai 50 cm. Heterokista intercalary biasanya soliter dengan bentuk dan ukuran seperti sel vegetatif. Pembentukan hormogonia pada alga ini terjadi akibat putusnya trichoma di bagian persambungan antara heterokista dengan sel vegetatif. Bertambah banyaknya trichoma dalam koloni dewasa diakibatkan hormogonium yang terlepas dan berkembang menjai trichoma tetap berada di dalam koloni yang sama. Akinet tidak terbentuk sebelum koloni mencapai kematangan.
c.    Cladophora
Cladophora sp  termasuk kedalam kelompok alga hijau (Clorophyta). Alga hijau adalah tanaman menyerupai protista ditemukan pada kingdom protista. Protista adalah suatu eukariotik, organisme uniselular ataupun multiselular. Seperti tanaman, alga hijau mempunyai chloroplast, dan selnya dikuatkan dengan dinding sel. Alga hijau adalah organisme perairan yang berkembang biak dengan fotosintesis. Alga hijau adalah bagian dari fitoplankton peraiarn segar, yang mana menghasilkan energi yang mempertahankan keseluruhan komunitas organisme. Alga hijau tidak hanya sebagai penyedia makanan, tapi mereka juga berperan sebagai peraturan kunci dalam ekosistem aliran sungai karena mereka menghasilkan oksigen.
Dinding sel Chlorophyta tersusun oleh lapisan selulosa yang mengandung pectin. Selubung sel disusun oleh polimer-polimer manosa atau ksilosa serta asam-asam amino, khususnya hidroksipolin.
Ketika diuji dengan mikroskop, Cladophora sp termasuk jenis alga berfilamen. Filament Cladophora fracta bercabang, yang mana seringkali terpisah dengan jarak tertentu. Daun pakis dari Cladophora sp seringkali ditutupi ephifitik diatoms, yang faktanya disini bisa jadi banyak diatom yang sulit untuk mengamati sel Cladophora sp.

d.    Merismopedia elegans
Koloni pada spesies ini setebal satu lapis sel mengapung bebas di air. Sel-sel dalam koloni tersusun teratur dalam deretan vertikal atau transfersal. Bentuk sel elips melebar. Selubung gelatin pembungkus setiap sel jarang terlihat jelas batasnya, dan biasanya melebur dengan selubung sel lainnya membentuk matriks koloni yang tidak berwarna. Susunan sel yang teratur dalam koloni disebabkan oleh pembelahan sel yang berurutan dengan bidang belah yang tetap. Koloni Merismopedia biasanya berada bersama-sama dengan koloni ganggang lain yang mengapung bebas di air.



e.    Ulotrix
Ulothrix adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk filamen. Tubuh Ulothrix terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris dan tersusun memanjang seperti benang. Ganggang ini hidup di air tawar yang airnya tidak terlalu hangat dan hidup menempel pada batu-batu atau di dasar perairan.
•    Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) Ulothrix dengan membentuk zoospora. Zoospora akan menanggalkan flagelnya dan tumbuh menjadi ganggang baru.
•    Perkembangbiakan generatif (seksual) Ulothrix dilakukan dengan isogami. Pada Ulothrix ditemukan adanya pergantian generasi tumbuhan yang menghasilkan spora dan generasi berikutnya menghasilkan gamet-gamet yang bentuk dan ukurannya sama, oleh karena itu disebut isogamet. Apabila gamet bertemu dengan gamet dari koloni lain, keduanya bergabung dan membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi ganggang baru. Tiap sel vegetatif dapat menghasilkan 32 gamet atau lebih.

h. Rivularia
Rivularia mempunyai tubuh seperti bola diselubungi oleh lendir, trikomnya meruncing, hidup menempel pada tanaman air/batuan yang lembap, dan tidak memiliki akinet.
Marga Rivularia memiliki cirri khas yang berbeda dengan marga-marga lain dalam suku Rivulariaceae. Setiap trachoma dalam koloni memiliki selubung sendiri-sendiri atau bergabung satu dengan lainnya. Bentuk trachoma meruncing dari bagian basal ke ujung. Heterokista terletak di bagian basal trikoma. Trikoma-trikoma tersusun radial dalam koloni berbentuk bola, atau tersusun tersusun tidak teratur dalam massakoloni yang luas dengan ukuran yang makroskopis. Bentuk susunan radial dihasilkan akibat pemebntukan cabang semu yang berulang-ulang dari bagian basal trikoma. Rivularia tidak membentuk akinet. Marga ini tumbuh dalam batu-batuan, kayu atau tanaman yang ada di air.


i.    Volvox
Volvox adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk koloni. Koloni Volvox berbentuk menyerupai bola. Pada sel-sel vegetatif bagian tepi berflagel dua. Koloni sel tersebut dihubungkan satu dengan yang lain melalui benang-benang sitoplasma. Volvox hidup di air tawar misalnya di sawah atau di kolam.

- Perkembangbiakan vegetatif dengan menggunakan sel-sel vegetatif yang ukurannya lebih besar dari sel vegetatif lainnya yang terdapat di dalam koloni. Sel-sel itu dinamakan gonidia yang merupakan sel pemula. Koloni anak gonidia akan membelah berulang kali sehingga terbentuk koloni baru yang berukuran kecil, yang kemudian lepas dari koloni induk dan tumbuh menjadi koloni Volvox baru.
- Perkembangbiakan generatif, Volvox secara oogami sebagai berikut. Di dalam koloni terdapat sel vegetatif yang lebih besar dari sel vegetatif yang lain. Sel vegetatif tersebut akan berkembang menjadi anteridium yang menghasilkan anterozoid dan oogonium yang menghasilkan sel telur (ovum). Ovum yang telah dibuahi menjadi zigot yang kemudian mengalami pembelahan, sehingga terbentuk koloni anak.

j.    Staurastrum
Staurastrum termasuk devisi Clorophyta denagn ordo Zignemantales. Ciri-ciri dari ordo ini yaitu:
a.    gamet bersifat amoeboid dan tidak berflagel
b.    tubuh vegetatif uniseluler atau bentuk filamen yang tidak bercabang
c.    klorplas mempunyai bentuk yang bervariasi misalnya bentuk pita spiral, bintang atau cakram
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
k.    Asterococcus
Asterococcus termasuk dalam golongan devisi Clorophyta dengan kelas Chlorophyceae, alga ini merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga. Perbedaan dengan devisi lain yaitu karena memiliki warna hijau yang jelas seperti pada tumbuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karoten dan xantofil. Hasil asimilasi beberapa amilum, penyusunnya sama pula seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilose dan amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid.
Genus: Planktonic; unicellular atau koloni dari 4, 8, atau 16 sel; kedua sel dan koloni ditutup dengan lapisan lendir dari kelopak; sel tubuh bulat; dinding sel halus; satu bintang chloroplast berbentuk, dengan pyrenoid terletak di pusat.
  
l.    Scenedesmus
Scenedesmus adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk koloni. Ganggang ini menghasilkan antibiotik yang disebut scenedesmis.
    Scenedesmus adalah kecil, nonmotile kolonial alga hijau yang terdiri dari sel berpihak pada flat plate. Koloni yang paling sering ada dua atau empat sel, tetapi mungkin ada 8, 16, atau 32 jarang dan kadang-kadang unicellular. Sel biasanya silinder, namun mungkin lebih semi bulan, bujur telur, atau fusiform. Biasanya pada akhir setiap sel memiliki dua panjang spines hingga 200 μm panjang menonjol dari sudut luar, dan lain-lain sel Mei spines ada tambahan atau chitonous bristles. Setiap sel berisi satu parietal, seperti piring-chloroplast dengan satu pyrenoid. Dinding sel yang mungkin tercakup dalam gundukan atau reticulations yang terbaik dilihat dengan scanning elektron mikroskopis.

m. Gymnodinium
Gymnodinium adalah genus dari dinoflagellates. Ia adalah satu dari sedikit telanjang dinoflagellates kurang baja (cellulosic piring). Sejak tahun 2000, spesies yang telah dianggap sebagai bagian dari Gymnodinium telah dibagi menjadi beberapa genera, berdasarkan sifat yang apical alur dan biokimia (khususnya, identitas utama carotenoid).
Gymnodinium merupakan contoh Dinoflagellata yang tubuhnya tidak tersusun oleh pelat-pelat. Banyak dijumpai hidup di air tawar dan air laut, merupakan dinoflagellata yang cingulumnya terletak di tengah-tengah dan melingkari sel dengan sempurna dan berakhir pada permukaan ventral.

n.    Euglena
Termasuk semua anggota Euglenophyceae yang selama hidupnya sel selalu mempunyai flagel dan dapat bergerak. Hidupnya soliter, tidak pernah membentuk koloni. Kloroplast berbentuk cakram sampai bentuk pita. Spesies tertentu dari Euglena yang mempunyai khloroplast juga menghasilkan pigmen merah (euglenarhodone), yang jumlahnya dapat demikian banyak sehingga mengaburkan isi selnya. Euglenarhodone adalah suatu keton karetenoid.
Makanan Euglena sangat bervariasi meliputi segala organisme.hidup. Cytostoma Euglena dapat digembungkan dengan sangat besar untuk menelan mangsanya yang besar.
Bila Euglena tumbuh di tempat gelap dengan substrat organik yang cocok, warnanya hilang, tetapi akan berwarna kembali bila ada cahaya. Pada keadaan yang luar biasa, Euglena dapat menghasilkan suatu varietas/ras yang tidak berwarna (apokhlorotik), ras ini tetap tidak berwarna meskipun ada cahaya. Ras apokhlorotik ini dapat diperoleh dengan memperlakukan sel Euglena dengan streptomysin dalam cahaya.
Cadangan makanan Euglena berupa paramylum, yaitu karbohidrat yang tidak larut, bentuknya dapat berupa cakram cincin, batang atau bulat, yang kadang-kadang ukurannya relatif besar. Paramylum berupa polysaccharida yang rumus molekulnya menyerupai tepung/pati, tetapi tidak bereaksi dengan tes pati. Butir paramylum menyerupai butir pati/amylum, yaitu mempunyai lapisan yang konsentris.
Euglena sering kali dapat memberi warna pada air bila dalam jumlah yang banyak. Banyak dijumpai di dalam kolam-kolam kecil yang banyak mengandung bahan organik. Dalam bentuk kehidupan yang saprofit tanpa zat warna, jarang dijumpai dan bila ada biasanya terdapat pada tempat-tempat dimana terjadi purifikasi (pembusukan). Beberapa jenis Euglena hidup pada lumpur sepanjang tepi sungai, estuarine, atau payau-payau bergaram. Pada tempat ini dapat tumbuh subur sehingga cukup memberi warna pada lumpur. Jika populasinya di kolam sangat banyak, maka menyebabkan permukaan kolam seperti tertutup lapisan hijau yang dapat berubah warna menjadi merah dalam beberapa jam.

o.    Oscillatoria
Oscillatoria adalah genus dari berserabut Cyanobacteria yang bernama untuk osilasi dalam gerakan.. Filaments di koloni dapat geser bolak-balik terhadap satu sama lain sampai seluruh massa adalah reoriented nya sumber cahaya. Hal ini umumnya ditemukan di mata air-troughs air, dan terutama biru-hijau atau coklat-hijau.. Oscillatoria merupakan organisme yang  bereproduksi dengan cara fragmentasi. Oscillatoria bentuk panjang filaments dari sel yang dapat dipanggil ke dalam fragmen hormogonia. Hormogonia yang dapat tumbuh menjadi baru, kawat halus lagi.. Istirahat di kawat halus biasanya terjadi di mana sel-sel mati (necridia) yang hadir. Oscillatoria menggunakan fotosintesis untuk bertahan hidup dan reproduksi.


p. Anabaena
Anabaena azollae merupakan  koloni bentuk benang yang terdiri atas sel-sel bulat dan memiliki sel khusus  heterokista dengan sedikit lapisan lendir dan spesies dari divisi Cyanophyta (alga biru). Hidup bersombiosis dengan tumbuhan paku air Azolla pinnata dan dapat mengikat nitrogen dari udara. Anabaena ini dapat menyuburkan tanah pertanian. Dari segi agama, Anabaena hidup tanpa dilapisi lendir. Lendir berfungsi dalam melindungi diri dari serangan luar.  Artinya untuk  mempertahankan hidupnya ia tidak bergantung pada lendir itu. Dalam kehidupan sosial, ia dapat bergabung dengan siapapun seperti tumbuhan paku yang sangat jauh berbeda dengannya. Ia tidak merugikannya, namun bekerja sama sehingga memberikan manfaat bagi sekitarnya.

q.    Oscillatoria
Filamem ganggang ini mungkin sendirian atau mungkin tumpang tindih dengan filament yang lain, membentuk suatu lapisan yang luasnya tidak terbatas. Setiap individual trichome tidak bercabang berbentuk silindris, ada yang berselubung dan ada yang tidak. Spesies yang memiliki trichome tidak lebar tersusun dari sel-sel berbentuk silindris. Panjang sel silindris ini kurang  lebih sama atau lebih panjang dari lebar sel. Sebaliknya spesies yang trichomenya lebar memiliki sel-sel yang diameternya selalu lebih besar dari panjang sel itu sendiri. Sel-sel ujung trichome ada yang melengkung dengan diameter kurang lebih sama dengan diameter sel di bawahnya. Ada pula sel ujung  trichome yang berbentuk papak atau ujungnya membentuk bulatan kecil. Dinding sel-sel ujung ada yang sama dengan dinding sel lain penyusun trichome, atau mungkin lebih tebal membentuk kaliptra. Tergantung spesies, protoplasma sel ada yang homogen, bergranula dengan penyebaran teratur atau tidak teratur, atau mengandung banyak pseudovakuola.
Oscillatoria adalah genus dari berserabut cyanobacteria yang bernama untuk osilasi dalam gerakan. Filaments di koloni dapat geser bolak-balik terhadap satu sama lain sampai seluruh massa adalah reoriented nya sumber cahaya. Hal ini umumnya ditemukan di mata air-troughs air, dan terutama biru-hijau atau coklat-hijau. Oscillatoria merupakan organisme yang reproduces oleh fragmentasi. Oscillatoria bentuk panjang filaments dari sel yang dapat dipanggil ke dalam fragmen hormogonia. Hormogonia yang dapat tumbuh menjadi baru, kawat halus lagi. Istirahat di kawat halus biasanya terjadi di mana sel-sel mati (necridia) yang hadir. Oscillatoria menggunakan fotosintesis untuk bertahan hidup dan reproduksi.

r. Euglena

    Susunan tubuhnya dibatasi oleh partikel atau periplas yang merupakan membran plasma yang menebal, ada yang kaku contohnya Phacus  dan ada yang lentur contohnya Euglena dan Paranema. Pada yang bersifat lentur periplas juga sebagai alat gerak, gerak periplas ini juga disebut gerak euglenoid.
    Isi dari sel adalah mengndung inti tunggal, plastida ada yang berpigmen bersusun banyak dan bentuk cakram, mengandung pirenoid. Sedangkan jenis tidak berpigmen adalah Astasia dan Paranema. Pigmen terdiri klorofil a danb, ß karoten. Cadangan makanan dalam bentuk butiran yang tersebar diantara plastida disebut paramilum. Alat gerak yang utama pada Euglenophyceae adalah flagella bertipe tinsel, bervariasi berdasarkan jumlah dan ukurannya. Alat lain yang dimiliki Euglenaphyceae antara lain adalah reservoar, sitostoma, vakoula kontraktil, dan stigma.
    Reproduksi hanya dengan satu cara yaitu pembelahan sel biner longitudinal. Pada keadaan yang tidak menguntungkan hidup secara vegetatif, Euglena membentu sista. Secara umum mempunyai cara hidup yang lengkap, yaitu dapat bersifat saprofit, holozoik, fototrofik oleh karena itu dapat hidup secara heterotrof dan autotrof. Tetapi yang lebih sering dilakukan adalah secara heterotrof, autotrof dilakukan apabila lingkungan kurang terdapat bahan organik. Oleh karena itu Euglenophyceae sering disebut bersifat
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2009. Alga.   http://www.edukasi.net. Diakses pada tanggal 24 Juni 2009.

Anonymous. 2008. Buku Ajar Protista. http://alga/Buku%20Ajar%20Protista.htm. Diakses pada tanggal 19 Juni 2009.

Kooistra WHCF, Coppejans EGG & Payri C. 2002. Molecular systematics, historical ecology, and phylogeography of Halimeda http://www.algaebase.org/browse/taxonomy/ ? id = 8210.  Diakses pada tanggal 19 Juni 2009.

Sulisetjono. 2009. Alga. Malang: UIN Malang.