SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI

Minggu, 16 Oktober 2011

Isolasi dan Identifikasi Asam 2-aminoetanasulfonat (Taurina) pada Empedu Kambing

Empedu kambing dalam kebanyakan masyarakat masih belum optimal dalam pemanfaatannya dan biasanya empedu kambing tersebut dibuang karena dari rasanya yang sangat pahit dan berbau amis sehingga jarang diolah menjadi bahan makanan dan dikonsumsi. Akan tetapi ada beberapa masyarakat yang mempercayai bahwa mengkonsumsi empedu tersebut dapat mengobati beberapa penyakit diantaranya penambah vitalitas pria dan wanita, mengobati penyakit malaria selain itu empedu kambing juga berfungsi sebagai obat mujarab bagi penderita asma. Bahkan di dalam beberapa buku pengobatan Cina memang terdapat empedu untuk mengobati malaria seperti empedu ular, Tetapi ternyata empedu kambing juga memiliki khasiat yang sama dengan ular. Dan empedu kambing ini juga sangat

baik untuk penderita diabetes.
 Taurina atau asam 2-aminoetanasulfonat adalah turunan asam amino yang terdapat pada empedu dan pada jaringan lainnya dalam kadar rendah dari banyak binatang, termasuk manusia. Taurina juga ditemukan di tumbuhan, jamur, dan beberapa spesies bakteri, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Taurin telah diuji dalam berbagai percobaan dengan tikus dan ditemui mencegah kegemukan, menurunkan kadar gula darah, mencegah kelelahan otot, dan memperbaiki kerusakan hati akibat konsumsi alkohol.
 Taurin merupakan asam amino bebas yang berperan penting dalam menjaga kelancaran berbagai proses pada tubuh hewan dan manusia, di antaranya mencegah kerusakan sel, menjaga kerja jntung, mengatur aktivitas sel otak, menjaga fungsi mata, dan menjaga tingkat natrium serta kalium dalam sel. Taurin adalah salah satu komponen penting garam empedu yang bekerja dalam penyerapan lemak dan vitamin larut lemak (Edwin et al. 1985, Azuma 1992, ruessheim 200, dan millitante, 2002).
 Taurin ditemukan dalam beberapa organ tubuh mamalia dan manusia. Kadarnya tinggi dalam otak, hati, mata, dan otot skeletal serta empedu. Sebanyak 82.8 % dari total taurin dalam tubuh kucing terdapat pada cairan empedu kucing (Sturman, 1978). Kandungan taurin dalam hati, otot, dan ginjal sapi telah dilaporakn oleh Watson (1965) dalam Ruessheim (2000).
 Akhir-akhir ini minuman berenergi banyak diperjualbelikan di Indonesia sehingga kebutuhan produsen terhadap taurin meningkat. Pabrik taurin di Indonesia belum ada dan kebutuhan taurin dipenuhi dari luar negeri yang bersumber dari pabrik kimia dan pabrik biokimia. Taurin dapat disintetis dari bahan kimia dan dapat pula diisolasi dari organ tubuh hewan. Sebagian besar konsumen minuman berenergi di Indonesia adalah umat islam yang mempunyai aturan tertentu terhadap makanan yang bersumber dari hewan. Dalam hal ini maka perlu kehati-hatian dalam menggunakan taurin dari luar negeri.
 Setiap hari Negara Indonesia menghasilkan empedu Kambing sebagai limbah dari pemotongan hewan. Cairan empedu ini mengandung taurin sehingga berpotensi sebagai sumber taurin. Terkait dengan hal itu, maka pelunya penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi taurin dari cairan empedu kambing dan untuk memilih penghidrolisis yang lebih efektif dalam proses isolasi dari taurin tersebut sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk bidang industri dan kesehatan lebih lanjut tentang pemanfaatan empedu kambing ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar