SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI

Sabtu, 26 Mei 2012

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KARBOHIDRAT)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini banyak ditemukan berbagai macam metode pengajaran. Dalam mempelajari suatu teori tidaklah cukup jika hanya dengan mengetahui secara bacaan saja, karena itu semua belumlah cukup sehingga perlu dilakukan suatu hal yang disebut dengan praktikum. Adanya praktikum kita dapat mengetahui apakah teori tersebut benar atau salah, demikian juga dengan teori karbohidrat yang akan dibahas ini. Karbohidrat merupakan suatu zat gizi yang berfungsi sebagai zat penghasil energi, dimana pada setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori energi, walaupun pada kenyataannya lemak dapat menghasilkan energi lebih besar. Tetapi karbohidrat lebih banyak di konsumsi oleh masyarakat daripada lemak. Terutama pada negara-negara berkembang misalnya Indonesia menjadikan nasi yang merupakan sumber karbohidrat sebagai makanan pokok. Hal ini disebabkan karena sumber bahan makanan karbohidrat lebih murah daripada sumber makanan lemak. Selain itu karbohidrat lebih mudah di cerna daripada lemak.

            Adapun tujuan dari praktikum dengan materi karbohidrat kali ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat umum maupun khusus dari karbohidrat dan mengetahui klasifikasi karbohidrat. Manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui lebih dekat mengenai karbohidrat mulai dari sifatnya dan klasifikasinya.


 

BAB  II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia. Manusia yang aktif memerlukan banyak karbohidrat, namun kelebihan karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen dan asam lemak (Riawan, 1998). Karbohidrat adalah polihidroksiketon, mempunyai rumus Cn(H2O)n. Karbohidrat umumnya digolongkan menurut strukturnya (Suharsono,1992).


 

2.2. Klasifikasi Karbohidrat

2.2.1.   Monosakarida


 

Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana, monosakarida larut dalam air dan tidak larut dalam alkohol juga eter. Monosakarida dibagi menjadi dua, yaitu aldosa dan ketosa. Aldosa, yaitu monosakarida yang mengandung gugus aldehid. Aldosa terdiri dari glukosa dan galaktosa. Glukosa adalah suatu aldosa, aldoheksa atau dektrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Galaktosa jarang terdapat di alam bebas. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat di dalam susu ( Fessenden, 1999 ). Ketosa, yaitu monosakarida yang mengandung gugus fungsi keton, contohnya fruktosa yang merupakan suatu karbon heksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri (Riawan, 1998). Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lemak menjadi lain (Purba, 1997)


 

2.2.2.  Oligosakarida

Oligosakarida merupakan karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosakarida (Yunani, oligo-, = beberapa).

Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri dari beberapa molekul monosakarida. Oligosakarida dibedakan atas  :

Disakarida, terdiri atas maltosa, laktosa, solobrosa, meletrosa, gatibrosa, dan turatosa (mampu mereduksi), sukrosa (tidak memiliki sifat pereduksi),                        

Trisakarida, terdiri atas marcotrosa, rhaminosa, rattinosa, meltitosa,                  

Tetrasakarida, terdiri atas stacyosa, schorodosa,

Pentasakarida, contohnya verbacossa  (  Fessenden,1999 ).

Oligoskarida yang lain adalah trisakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida (Damin, 1986). Contoh dari oligosakarida yaitu sukrosa. Sukrosa adalah gula yang kita kenakan sehari-hari. Baik yang berasal dari tebu maupun gula. Dengan hidrolisis, sukrosa akan pecah menjadi fruktosa dan glukosa (Fesenden, 1994).


 

2.2.3.   Polisakarida


 

Senyawa dalam polisakarida terdiri dari molekul-molekul mengandung banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glukorida. Polisakarida memiliki tiga maksud dalam kehidupan, yaitu sebagai bahan pembangunan, bahan makanan dan sebagai zat speritik. Polisakarida sebagai bahan bangunan, contohnya selulosa dan kitin. Polisakarida sebagai nutrisi yang lazim adalah pati dan glikogen. Contoh suatu zat epintik ialah heparin, suatu polisakarida yang mencegah koagulasi darah. Selulosa adalah senyawa organik paling melimpah di bumi (Soeharsono,1992). Polisakarida menghasilkan lebih dari 6 monosakarida pada hidrolisis. Contoh–contoh polisakarida yang dapat linier dan bercabang adalah pati dan dekstrin. Mereka kadang - kadang dinamakan sebagai heksosan, pentosan, homopolisakarida, atau heteropolisakarida tergantung pada bentuk monosakarida yang mereka hasilkan pada hidrolisis (Harper, 1979). Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Berat molekul monosakarida bervariasi dari sekitar 500 sampai 500000, bergantung pada jumlah yang terkandung dari monoskarida (Purba, 1997).


 

BAB III

MATERI DAN METODE

              Praktikum Kimia Dasar dengan Materi Karbohidrat dilaksanakan pada Hari Sabtu, 24 Oktober 2009, pukul 13.00 – 15.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan Universitas Dipomegoro Semarang.


 

3.1. Materi

             Alat yang digunakan dalam praktikum karbohidrat, yaitu  Pipet tetes yang berfungsi untuk mengambil suatu larutan, tabung reaksi berfungsi untuk tempat mereaksikan suatu larutan, rak tabung berfungsi untuk melutakkan tabung reaksi, pemanas air untuk memanaskan larutan dalam tabung, kaki tiga sebagai tempat untuk meletakkan tabung elemeyer, bunsen sebagai pemanas, penjepit untuk menjepit tabung reaksi saat dipanaskan, gelas beker sebagai tempat larutan. Untuk bahannya yaitu kertas saring, kertas lakmus, glukosa, laktosa, sukrosa, fruktosa, kanji, madu, sirup, larutan Iodine, Na2CO3,, fehling A, fehling B, Asam Pikrat pekat, HNO3 pekat, Pereaksi Benedict.


 

 3.2.Metode


 

            3.2.1. Prosedur Uji Kelarutan


 

          Menyiapkan lima tabung reaksi, kemudian memasukkan berturut-turut glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa dan kanji sebanyak 10 tetes. Setelah itu kita mencatat warna dari bentuk fisik karbohidrat tersebut, langkah berikutnya yaitu menambahkan 10 ml aquades kesetiap tabung reaksi. Selanjutnya kita tutup dengan ibu jari dan menggojog dengan baik. Langkah terakhir mencatat hasil pengamatan kedalam tabel.   

                                                                                                                                                             
 

 3.2.2. Prosedur Uji Fehling


 

                     Menyiapkan enam tabung reaksi dan dengan pipet tetes mengisi berturut-turut 1ml larutan laktosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, kanji, dan sirup. Kemudian masing-masing tabung reaksi diisi 5 ml Fehling A dan Fehling B. dan selanjutnya digojog, setelah itu kita tempatkan dalam  pemanas air mendidih selama 10 menit dan mengamati perubahan yang terjadi. Uji ini positif jika terbentuk endapan merah bata.


 

3.2.3. Prosedur Uji Benedict


 

                        Memasukan 10 tetes larutan glukosa 2 % kedalam tabung reaksi, kemudian di tambahkan 10 tetes pereaksi benedict setelah  itu kita panaskan beberapa saat, maka akan terjadi perubahan warna. Amati dengan teliti dan catat pada lembar pengamatan . reaksi positif jika terjadi endapan  warna merah muda. Ulangi pengujian ini teradap larutan fruktosa,  laktosa, sukrosa, madu, sirup dan kanji.

3.2.4. Prosedur Uji Asam Pikrat


 

           Memasukan 10 tetes glukosa kedalam tabung reaksi. Tambahkan larutan Asam Pikrat jenuh dan Sodium Karbonat, setelah  dipanaskan beberapa saat amati perubahan warna yang terjadi. Reaksi positif jika terbentuk warna merah. Ulangi percobaan ini terhadap larutan fruktosa, laktosa, kanji, dan sirup.


 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji kelarutan

Tabel 3. Uji Kelarutan

Sampel

Warna

Keterangan

Glukosa

Bening

Larut

Fruktosa

Kuning ening

Larut

Laktosa

Kuning bening

Larut

Sukrosa

Bening

Larut

Kanji

Lebih keruh

Larut

 Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2009

Praktikum uji kelarutan glukosa, fruktosa, sirup, laktosa, madu, sokrosa, kanji larut dalam air. Hal ini menunjukan bahwa bahan tersebut merupakan gugus monosakarida. Hal ini sesuai dengan Kartasapoetra (1999), yaitu monosakarida dapat ditemukan dalam wujud glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Sampel apabila ditambahkan dengan aquades akan membentuk suatu larutan yang mengakibatkan warnanya menjadi keruh atau jernih berarti sampel tersebut mengandung karbohidrat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hawab (2003) yang menyatakan bahwa suatu senyawa karbohidrat biasanya diakhiri dengan kata sakarida yang berarti gula (bahasa Yunani) atau dengan kata osa.


 

4.2.  Uji Pereduksi (Uji Fehling)

  Tabel 4. Uji Fehling   

Sampel

Reaksi

( +/ - )

Keterangan

Laktosa

+

Merah bata, terdapat  endapan

Sukrosa

-

Tidak terdapat endapan merah bata

Glukosa

+

Terdapat endapan  merah bata

Fruktosa

+

Terdapat endapan  merah bata

Kanji

-

Tidak terdapat endapan  merah bata

Madu

+

Terdapat endapan  merah bata

Sirup 2 %

+

Terdapat endapan  merah bata

Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2009

 Pereaksi fehling terdiri atas fehling A dan B yang bila dicampur akan berwarna biru. Bila senyawa yang mengandung aldehid direaksikan dengan fehling maka akan terjadi endapan yang berwarna merah bata dan hasil menunjukan positif. Pada larutan sukrosa dan kanji tidak menunjukan hasil positif karena warna tidak mengalami perubahan yaitu warna tetap biru dan tidak terdapat endapan. Hal ini sesuai dengan pendapat Fessenden (1999). bahwa reaksi yang positif menghasilkan endapan warna merah.


 

4.3.  Uji Benedict

Tabel 5. Uji Benedict


 

Sampel

Reaksi (+/-)

Keterangan

Glukosa 2 %

+

Warna merah bata

Sukrosa

-

Warna hijau

Maltosa

+

Warna merah bata

Laktosa

+

Warna merah bata

Fruktosa

+

Warna merah bata

Kanji

-

Warna biru

Madu

+

Warna merah bata

Sirup

-

Warna hijau tua

Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2009

Setelah larutan diletakan dalam tabung reaksi dan sebelum dipanaskan, semua larutan berwarna biru bening. Setelah larutan itu ditambah pereaksi benedict dan dipanaskan, akan menghasilkan endapan merah bata, Endapan merah tadi adalah hasil reduksi CuO menjadi Cu2O. Hal ini sesuai dengan pendapat Fessenden (1999), bahwa reaksi yang positif  menghasilkan warna merah bata.


 

4.4.  Uji Asam Pikrat 

Tabel 6. Uji Asam Pikrat

Sampel

Reaksi (+/-)

Keterangan

Glukosa 2 %

+

Warna marah

Fruktosa

+

Warna merah

Laktosa

+

Warna merah

Kanji

-

Warna  Kuning               

Sirup

-

Warna Orange

Sukrosa

+

Warna Merah  

Madu

+

Warna Merah


Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2009

Menurut percobaan ini glukosa, maltosa dan laktosa dapat mereduksi asam pikrat menjadi asam pikramat dengan perubahan warna menjadi merah bata. Glukosa teroksidasi menjadi asam glukonat dan asam pikrat menjadi asam pikromat jika tereduksi. Asam inilah yang berwarna merah. Hal ini sesuai dengan pendapat Fessenden (1999), bahwa reaksi yang positif menghasilkan warna merah.


 

      
 

BAB IV

KESIMPULAN.

Karbohidrat merupakan polihidroksi keton atau polihidrataldehid yang mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Pada uji kelarutan golongan monosakarida mudah larut dalam air. Sifat kimia dapat diuji dengan Uji Fehling dan akan terbentuk endapan merah bata, maka karbohidrat memiliki sifat pereduksi. Karbohidrat sebagai pereduksi diuji dengan Benedict yang ditunjukan dengan endapan merah bata. Tes asam pikrat terbentuk warna merah bata menunjukan reaksi positif.


 

DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra. G, H Marsetyo. 1995. Ilmu Gizi. Rineka Cipta : Jakarta.

Fessenden, J. 1994. Dasar Kimia Organik. Erlangga, Jakarta.

                     . 1999. Kimia Organik. Edisi  kedua. Erlangga, Jakarta

Harper, H . A .1979 . Biokimia. Buku kedokteran E. G. C : Jakarta

Hawab, M. 2003. Pengantar Biokimia. Bayu Media Publishing, Bogor.

Purba, Michael. 1997. Ilmu Kimia. Erlangga, Jakarta.

Riawan,S. 1990.Kimia Organik.Binarupa Aksara, Jakarta

Soeharsono, N. 1992.Biokimia jilid 1. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar