SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI

Jumat, 16 Maret 2012

NEURON ATAU SEL SARAF

Neuron atau sel saraf merupakan alat penting dalam struktur kinerja pada tubuh manusia, ia berfungsi sebagai penghantara bagi informasi yang berasala dari susuna saraf pusat untuk dikomunikasiakn kepada organ orga tubuh yang lainnya.
Neuron Tersusun dari tiga komponen utama yaitu:

1.Soma (sel body), Yang didalamnya terdapat cairan (citoplasma) yang mengandung  larutan kalium dan organelle seperti endoplasmic reticulum, aparat golgi, mitochondria, sedangkan inti selnya berada di tengah sel yang berdiameter sekitar 20 mikrometer.
2.Dendrid, merupakan cabang dari soma yang mempunyai reseptor pada dinding selaput pembungkus dendrid.
3.Akson, merupakan cirri khas dari sel saraf yang terdiri dari dua bagian, yaitu pangkal (axon hillock) dan ujung (terminal bouton) yang berfungsi sebagai sarana antar neuron.

Klasifikasi sel saraf di bagi berdasarkan 3 bagian yaitu:
1.Berdasarkan jumlah akson dan dendridnya (atau neurit) yang terbagi dalam, Unipolar, bipolar, dan multi polar.
2.berdasarkan bentuk dendridnya, yang terdiri dari sel pyramid, sel stellate, spiny, aspinous.
3.berdasarkan neurotransmeter yang dikandungnya, yang terdiri dari kolinergik, serotonergik, noradrenergic, adrenergik, dopamenergik, histaminergik.
Ketiga klasifikasi selsaraf ini di tunjang oleh sel penunjang (neuroganglia) yang terdiri dari astrosit yang berfungsi sebagai produen pembuat kapsul sinaps, sawar darah otak dan mempertahankan homeostasis cairan interstitial otak, oligodendrosit yang berfungsi membuat selubung myelin dan memperkuat jaringan sel saraf, Mikroganglia yang berfungsi mempertahankan local, sel ependima yang berfungsi sebagai pembuat cairan serebrospinalis, sel schwan yang berfungsi sebagai pembuat selubung myelin pada susunan saraf perifer, sel satellite yang berfungsi sebagai selubung myelin.  

Hubungan tranmisi atau komunikasi antar neuron terdiri dari hubungan:
1.Gap Junction yang berarti komunikasi antara dua sara yang dindingnya berdempetan atau melekat erat melalui suatu lubang yang dapat dilalui oleh ion-ion molekul tertentu, contoh pada otot jantung.
2.Paracrine yaitu komunikasi suatu sel saraf  dengan sel-sel yang ada di sekitarnya yang terdapat ditubuh dengan perantara zat kimia, contoh proses radang, mengelurkan impuls sehingga lekosit-lekosit datang.
3.Endocrine yaitu komunikasi antara satu sel saraf atau sekelompok sel dengan sel-sel lain di dalam tubuh dengan perantara zat kimia yang beredar di pembuluh darah, contoh system hormon.
4.Sinaps Sistem komunikasi antar neuron atau sel saraf melalui celah sinaps.

   Sedangkan macam-macam sinaps secara fungsional dibagi dua bagian yaitu sinaps listrik dan sinaps kimia, berikut tabel perbedaan fungsi sinaps:

Perbedaan Transmisi Sinaps Listrik Sinaps Kimia
Jarak celah sinaps 3,5nm 20-40
Ultrastruktur sinaps        Gap-junction channel Vesikel(pra-) dan reseptor (pasca sinaps)
citiplasma pra dan pasca sinaps                   Ya          TidakBahan Perantara                                                    Arus ion                                 neurotransmitter
Waktu tenggang aksi pra dan pasca sinaps Hampir tidak ada 1-5 detik
Arah transmisi 2 arah 1 arah
Waktu konduksi Lebih cepat Lebih lambat
Fungsi Monoton Lebih bervariasi


Sedangkan struktur sinaps terbagi dalam dua struktur yakni struktur sinaps konvensional, dan struktur saraf non konvensional. Struktur saraf konvensional terdiri dari , aksodendritik, aksosomatik, aksoaksonik. Sedangkan struktur saraf non konvensional terdiri dari, dendrodenritik (bulbus olfaktorius), aksodendrodendritik (ganglion simpatetik).
Neurotransmeter, yaitu suatu bahan yang dilepaskan pada sinaps dari satu neuron dan mempengaruhi neuron lainnya atau sel organ efektor dengan cara spesifik. Bahan-bahan neuro transmeter harus mempunyai beberapa syarat yaitu: disintesa dalam neuron, berada di ujung saraf (terminal) sel neuron pra sinaps dan ketika di lepaskan dalam jumlah memadai dapat menimbulkan kegiatan tertentu pada sel neuron pasca sinaps, bila diberikan dari luar tubuh (eksogen)memberikan efek yang sama dengan yang terjadi secara endogen, mempunyai mekanisme peniadaan tertentu dari celah sinaps.
Pada umumnya neurotransmitter terbagi kedalam 4 bagian yaitu:
1.Asetilkolin
2.Golongan Amina yaitu norepinefrin,epinefrin dopamine, serotonin(5-hidroksitriptiramin).
3.Golongan asam amino yaitu Gamma amino butyric acid (GABA), glisin, glutamate.
4.Golongan peptida yang terdiri dari:

 Hyphothalamic-releasing hormones, Thyrotropin-releasing hormone, Luteinizing hormone-releasing hormone, Somatostatin.
 Peptida hipofise, ACTH, β-Endorfin, α-Melanocyte-stimulating hormone, Vasopressin, Oksitosin.
 Peptida yang bekerja pada usus dan otak , leusin enkefalin, metionin enkefalin, substansi P, Kolesistokinin, Polipeptida vasoaktif intestinum, neurotensi, insulin, glukagon.
 Dari jaringan lain, angiotensin II, bradikinin.

Perubahan impuls sinaps terjadi denga reaksi sebagai berikut :
1.Modulasi impuls, perubahan karakter dari impuls berupa divergensi  (impuls yang memasuki suatu kumpulan neuron dapat merangsang lebih banyak serabut saraf sebelum meninggalkan kumpulan neuron), divergensi dibagi 2 macam yaitu: divergensi tipe pembesaran (amplifying) dan divergensi yang menuju ke jaras-jaras ganda (multiple tracts)
2.Konvergensi, yaitu sinyal yang berasal dari banyak neuron dan dapat merangsang neuron yang sama,serabut yang masuk akan memusat menujukesatu neuron yang sama, konvergensi juga dibagi dua yaitu: konvergensi yang berasal dari satu sumber, konversi yang berasal ari macam-macam sumber

Sinaps sebagai transmeter dapat mengalami perubahan kepekaannya akibat dipengaruhi oleh:
1.Perubahan pH dalam cairan interstisial di sekelilingnya yang berupa alkalosis(peningkatan eksitabilitas)dan asidosis(penurunan aktivitas neuron).
2.Suhu tubuh berupa hiperthermi (peningkatan kepekaan sinaps), hiphotermi  (penurunan kepekaan sinaps)
3.Pengaruh obat-obatan atau bahan kimia berupa kafein, nikotin, teofilin.
4.Perubahan struktur sinaps, yaitu perubahan dalam jumlah reseptor, dan visikel.
5. Rangsangan berulang singkat(Post titanic potentiation) yang menyebabkan neuron post sinaps menjadi lebi mudah terangsang.
Semua perubahan dalam system kerja sinap ini akan berpengaruh terhadap kerja neuron sebagai transmeter saraf kesemua bagian tubuh manusia.




Daftar Pustaka
 Masud, Ibnu. Fisiologi Persepsi Kerja Otak, Universitas Brawijaya, Malang 2001
Masud, Ibnu. Sinopsis Faal Sistem, Universitas Brawijaya, Malang 2000
Khila Firani, Novi. Hand Out Psikologi Faal, UIN Malang 2003
Tri Cahyo, Kholid. Hand Out Psikologi Faal, Stain Malang 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar