SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT BAGI ANDA TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI

Sabtu, 31 Maret 2012

percobaan

Tugas Taksonomi Tumbuhan Tinggi

Kelompok 9 :

  1. Dayu Nirwana Putri
  2. Mariatul Kiptiyah
  3. Arifatul Mu'minin
  4. Khoirul Mufid


     

Pertanyaan


 

  1. Mengapa tumbuhan paku termasuk tumbuhan tingkat tinggi? mengapa pula tumbuhan paku termasuk tumbuhan tingkat rendah?
  2. Mengapa tumbuhan paku termasuk tumbuhan kriptogami vaskular?
  3. Mengapa tumbuhan paku termasuk kelompok tumbuhan kormophita berspora?
  4. Jelaskan 4 kelompok tumbuhan paku yang menjadi pokok bahasan! disertai contoh
  5. Jelaskan macam tempat hidup tumbuhan paku!
  6. Jelaskan susunan tubuh (akar, batang, daun) tumbuhan paku!


     

Jawaban

  1. Tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat digolongkan tumbuhan tingkat tinggi karena merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).

    Sedangkan pada tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat dikatakan tingkat rendah kerana meskipun tubuhnya sudah jelas mempunyai kormus serta mempunyai sistem pembuluh tetapi belum menghasilkan biji, dan alat perkembangbiakannya yang utama adalah spora

  2. Karena pada tumbuhan paku (Pteridophyta) memiliki alat perkawinan kelihatan mencolok serta selompok tumbuhan rendah yang memiliki vaskuler (pembulih) adalah kelompok Bryophyta (lumut) dan Pterydophyta (paku), Bryophyta (lumut) merupakan tumbuhan rendah yang mulai hidupdi darat dari segi evolusi dan merupakan tumbuhan peralihan, disebut tumbuhan peralihan karena anggotanya memperlihatkan tanda-tanda adanya peralihan dari bentuk thalus ke bentuk kormus.

  3.  

  4.  


     

  5. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembap. Tumbuhan ini cenderung menyukai kondisi air yang melimpah karena salah satu tahap hidupnya tergantung dari keberadaan air, yaitu sebagai tempat media bergerak sel sperma menuju sel telur. Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di Zaman Karbon sehingga zaman itu dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu bara.

    Berdasarkan habitatnya, paku-pakuan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu paku tanah, paku epifit dan paku akuatik.

    1. Paku Tanah

          Tumbuhan yang termasuk dalam kelompok ini ialah paku-pakuan yang hidup di tanah, tembok dan tebing terjal. Paku tanah ini ada dua kelompok yaitu :


       

      1. Paku pemajat

            Jenis tumbuhan ini berakar dalam tanah, memanjat pohon tetapi tidak epifit, dan menyukai keteduhan.

        contoh : Bolbitis heteroclita Ching, Lomagramma J. Smith, Teratophyllum Mettenius, Lindsaya macrana.

      2. Paku batu-batuan dan tebing sungai

            Jenis tumbuhan ini tumbuh pada batu-batu atau pada tebing sungai, dan menukai kelembaban.

        contoh : Pteris sericea Ching, Dipteria lobbiana (Hk.) Moore, Lindsaya lucida Bl., L. Nitida Bl.

    2. Paku Epifit

          Jenis tumbuhan ini hidup pada tumbuhan lain, terutama yang berbentuk pohon. Dibagi menjadi dua macam yaitu :

      1. Epifit pada tempat-tempat terlindung

            Tumbuhan ini tumbuh pada bagian bawah pohon terutama dekat dengan aliran air atau di tempat-tempat yang dibayangi pegunungan.

        contoh : anggota Hymenophyllaceae

      2. Epifit pada tempat-tempat terbuka

            Tumbuhan ini terdapat pada tempat yang terkena sinar matahari langsung atau agak teduh dan tahan terhadap angin.

        contoh : Asplenium nidus L.

    3. Paku Akuatik

          Tumbuhan yang termsuk kelompok ini mengapung bebas di permukaan air.

      Contohnya ialah anggota famili Salviniaceae dan Marsileaceae. Selain itu terdapat juga tumbuhan paku yang sebagian hidupnya berada pada air, misalnya

      Acrostichum aureum L. Pada daerah mangrove, Tectaria semibipinnata (Wall.) C. Chr. pada daerah pasang surut, Ceratopteris thalictroides Brongn pada parairan dangkal, kolam atau selokan.

  6. Susunan tubuh tumbuhan paku yaitu akar, batang, dan daun.

    Pada umumnya akar paku-pakuan adalah serabut yang bercabang-cabang secara dikotom. Ada pula yang bercabang secara monopodial atau tidak bercabang. Namun, tidak semua paku-pakuan mempunyai akar, misalnya pada bangsa Psilotales fungsi akarnya digantikan oleh rizoid.

    Pada beberapa jenis dari Hymeophyllaceae tidak mempunyai akar, akan tetapi rimpangnya tertutup rambut yang berfungsi sebagai akar. Pada Trichomanes beccarianum Cesati di bagian bawah daun seringkali terdapat rizoid yang berfungsi seperti akar.

        Letak akar tumbuhan paku bermacam-macam, antara lain pada sepanjang bagian bawah rimpang yang menjalar, misalnya Lycopodium pada seluruh permukaan rimpang, misalnya Pteris biaurita L. Pada bawah buku dan hanya kadang-kadang saja pada ruasnya, misalnya Marsilea L.

    Akar pada Selaginelales terbentuk pada ujung rizofora yaitu percabangan dari batang utama yang tidak berdaun, selain itu juga dari pangkal hipokotil atau langsung dari batang.

        Bentuk akar ada yang tipis, keras atau kasar, ada pula yang tebal dan berdaging, misalnya pada bangsa Marattiales. Warnanya ada yang hitam.

        Semua batang paku-pakuan kerap berupa rimpang karena pada umumnya arah tumbuhnya menjalar atau memanjat, meskipun ada yang tegak, misalnya pada Cyatheaceae. Diantara berbagai jenis paku-pakuan ( yang termasuk Equisetaceae, Lycopodiaceae dan Psilotaceae), disamping mempunyai rimpang juga mempunyai cabang dengan arah tumbuh tegak atau menggantung. Sedangkan batang pada Selaginelaceae arah tumbuhnya menjalar atau tegak.

    1. Bentuk

          Bentuk rimpang, batang atau cabang bermacam-macam, antara lain :

  • bulat beralur dan berusuk secara longitudinal, beruas-ruas panjang dan kaku, misalnya cabang pada Equisetaceae
  • seperti umbi, terdiri dari dua atau tiga lobus, misalnya batang Isoetes
  • panjang dan ramping, misalnya batang Marsilea L.
  • Bulat dengan simetri dorsoventral, misalnya pada beberapa angota Polypodiaceae.
  1. Permukaan

        Permukaan batang paku-pakuan tidak selalu halus, tetapi kadang-kadang dihiasi dengan bentukan tertentu.

  • Duri, misalnya Teratophyllum Mettenius
  • Rambut-rambut uniseluler, misalnya pada Selaginella braunii S. Biformis, S. Vogelii
  • Ramenta yaitubentukan seperti rambut atau sisik yang berwarna hitam, coklat kehitaman, merah kecoklatan, kuning kecoklatan, kuning, dan kadang-kadang putih, yang terdapat pada rimpang, atau sering pula pada tangkai daun, tlang dan urat daun. Ramenta ini juga dapat berbentuk perisai, misalnya pada Polypodium L., lanset atau bercabang dan seperti bintang ( misalnya pada Goniopteris ).
  • Lapisan lilin yang berwarna putih atau putih kebiruan, misalnya pada Davallia
    corniculata, dll.
  • Lubang-lubang yang biasanya ditempati semut misalnya pada Lecanopteris Reinwardt, Polypodium sinuosum Wall.
  • Sisa-sisa tangkai. Pada paku-pakuan yang tangkai daunnya bersendi, kalau tua atau kekurangan air akan rontok dengan meninggalkan bekas luka yang cukup halus pada rimpang tanpa ada sisa tangkai daun. Akan tetap pada daun paku-pakuan yang tidak bersendi, sisa-sisa tangkai masih melekat untuk waktu yang lama.
  • Ukuran

        Ukuran batang paku-pakuan sangat bervariasi dari beberapa milimeter sampai beberapa meter (terutama pada rimpang yang mejalar atau memanjat). Diameternya juga bervariasi dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter.

  • Warna

        Warnanya bervariasi, antara lain hijau misalnya Psilotum, merah misalnya Selaginella umbrosa, coklat atau biru kecoklatan, misalnya Equisetum. Ada pula yang berwarna coklat sampai coklat kehitaman.

  • Percabangan

        Tidak semua batang dari anggota paku-pakuan bercabang. Bila bercabang maka percabangannya adalah dikotomi, monopodial, atau pseudomonopodial.

        


 

Pada tumbuhan paku-pakuan memiliki daun.

  1. Macam daun
  • Berdasarkan tulang daun

    Dapat dibedakan :

    • Sisik
    • Mikrofil
    • Makrofil / Megafil
  • Berdasarkan fungsi

    Berdasarkan fungsi daun paku-pakuan dapat dibedakan menjadi atas tropofil dan sporofil

    • Tropofil
    • Sporofil
  1. Ciri-ciri daun
  • Umum
  • Bentuk / Bangun
  • Ukuran
    • Isofil,
    • Anisofil,
  • Warna
  • Peruratan ( Venasi )
  • Tekstur
  • Permukaan
    • Halus ( gundul )
    • Mempunyai ramenta
    • Berpapil-papil misalnya Selaginella tracphylla
    • Berambut, misalnya Selaginella hispida
    • Tertutup lapisan lilin kedua sisi, misalnya Trichomanes pallidum Bl. atau hanya di bawah, misalnya Alsophila glauca J. Sm., Cibotium baranetz J. SM. Histiopteris incisa J. SM
    • Tertutup lapisan serbuk putih atau kuning
    • Lapisn lendir sangat tebal pada permukaan daun yang masih muda
    • Sisik kapur kecil yang menutup permukaan atas daun pada bagian hidatoda


     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar